Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 29 Desember 2008

Di Hari Ibu ke-80 Tahun, Ibu Masih Harus Berjuang Merubah Peradaban

KEPATIHAN,YOGYAKARTA-Tanggal 22 Desember hari ini perempuan/wanita/ibu merayakan hari yang bersejarah ini. Sejak 80 tahun silam perempuan/ibu berjuang baik bagi anak-anak, keluarga , masyarakat maupun bagi bangsa dan negaranya, tak terkecuali sesuai dengan bidang kemampuannya masing-masing.
Diusia yangke-80 tahun ini, kaum perempuan/ibu masih menghadapi berbagai permasalahan yang masih memerlukan perjuangan, untuk dirinya sendiri misalnya permasalahan yang dihadapi mengenai kesehatannya. Di bidang politik masih harus berjuang meskipun ada kuota 30 % perempuan di Legislatif.
Sehubungan dengan hal tersebut seusai merayakan hari ibu reporter www.jogjaprov.go.id. berkesempatan mewawancarai GKR Hemas sebagai Tokoh seorang Ibu dan duduk sebagai anggota DPD-RI dari utusan DIY. Wawancara dilakukan seusai menghadiri Peringatan Hari Ibu ke-80 Tingkat Provinsi DIY yang dihadiri Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku ALam IX tadi pagi(Senin,22/12) di Bangsal Kepatihan Yogyakarta.
“Hari ibu ini dirayakan, saya kira untuk saat ini kita harus lebih melihat kesejahteraan seorang ibu. Kadang-kadang tidak terpikirkan untuk persoalan kesehatan dan juga ekonomi. Yang paling berat saat sekarang adalah bukan hanya peringatannya saja, tapi yang paling penting makna dari hari ibu ini apa yang bisa kita perbuat oleh masayarakat terhadap perempuan/seorang ibu”, kata GKR Hemas mengawali pembicaraan.
Ketika ditanya secara konkret, apa yang harus diperbuat masyarakat, GKR Hemas menambahkan bahwa secara riilnya kita harus selalu memperhatikan kesehatan ibu. Sekarang ini angka kematian ibu melahirkan masih cukup tinggi di Indonesia. Berarti menurut Gusti Ratu ( biasa wartawan menyapanya), pertama memang perempuan tidak pernah memikirkan kesehatannya, dia akan menomor duakan kehidupannya sendiri.
“Dan yang mungkin sering kita lihat bahwa dengan tingginya angka kematian ibu berarti akan berdampak soal kemiskinan dan berbicara masalah kemiskinan terbayang wajah seorang ibu/seorang perempuan”, tandas GKR Hemas.
Sementara itu ketika ketika pendapatnya mengenai kuota perempuan dalam legislative 20 % yang belum terpenuhi, GKR Hemas mengatakan bahwa perempuan harus bahu membahu memanfaatkan tahun 2009 sebagai tahun politik.
“Ya kuota 20 %, kalau menurut saya sebetulnya bagaimana perempuan ini bersama-sama bahu membahu pada tahun 2009 -2014. Salah satunya, perempuan harus mengubah peradaban. Tahun 2009 merupakan tahun politik, yang penting bagi perempuan untuk berusaha mendapatkan jangan hanya 30 %. Sekarang kita sudah diberi warning lagi harus dengan suara terbanyak”, kata GKR Hemas, sambil menyebut walau sudah diberi hadiah kuota 30 %, perempuan tetap harus berjuang, karena itulah jiwa perempuan.
Sedangkan mengenai bentuk perjuangan yang harus dilakukan, GKR Hemas menambahakan bahwa perjuangannya banyak sekali. Diantaranya perempuan harus bergandengan tangan sebagai perempuan yang ingin maju.
“Kita harus merelakan kalau suatu saat nanti, misalnya perempuan yang akan tampil di legislative”, tandas GKR Hemas. Wujud kebersamaan itu, kata GKR Hemas, misalnya ada caleg nomor 1, namun yang jadi nomor 8 , maka yang nomor satu juga harus mendukung nomor 8.
Sementara itu BRAY Anglingkusumo menyatakan bahwa dengan peringatan Hari Ibu ini, perempuan khususnya dan para ibu pada umumnya supaya menyadari bahwa pada zaman seperti ini kita harus tetap bersemangat. Sesuai dengan kodrat yang diberikan , maka perempuan harus sangat memperhatikan anak-anaknya.
“Jangan sampai anak kita itu mengalami trafficking, mengalami kekerasan dalam rumah tangga, anak-anak kita juga bisa tumbuh sehat. Jadi tidak ada lagi anak-anak yang kurang gizi , kemudian juga kita harapkan betul-betul dididik dengan baik”, kata BRAY Anglingkusumo.
Sehingga 10 tahun yang akan dating, lanjut BRAY Anglingkusumo mereka sudah menjadi remaja-remaja hebat, yang menjadi kader-kader kita, kader-kader bangsa yang betul-betul mempunyai dedikasi terhadap nusa dan bangsa terutama dalam memupuk persatuan dan kesatuan bangsa”,.

Pemberitaan Humas DIY

0 komentar:

Posting Komentar

Kemana anda mencari Informsi

RPP dan Silabus

  • RPP dan Silabus EEK kelas 1
  • RPP dan Silabus EEK kelas 2
  • RPP dan Silabus EEK kelas 3
  • RPP dan Silabus EEK kelas 4
  • RPP dan Silabus EEK kelas 5
  • RPP dan Silabus EEK kelas 6

Arsip Blog

Admin

Followers

Basshunter - All I Ever Wanted