Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 25 September 2011

Teknologi Informasi, Peluang dan Tantangan bagi Dunia Pendidikan

Tak terbantahkan lagi bahwa teknologi informasi memang menawarkan banyak fasilitas yang semakin memudahkan hidup kita. Namun kita perlu memulai dengan mempertanyakan pada diri kita beberapa hal yang tampaknya sederhana namun hampir selalu kita temui sehari-hari. Apa yang biasa kita lakukan dengan komputer yang kita gunakan?

Diantara kita mungkin memanfatkan komputer untuk mengetik tugas-tugas kantor sambil mendengarkan mp3 atau mp4, sekali-kali nonton film atau nge-game pada saat-saat senggang maupun sekedar untuk refreshing. Pernahkah kita berpikir bahwa jika kita mau kita bisa memanfaatkan komputer untuk hal-hal yang lebih dari aktivitas tersebut? Jika kita mau sedikit meluangkan waktu untuk “jalan-jalan” di rental atau toko cd software, maka dengan mudah kita bisa menemukan software/program yang bisa men-support pengetahuan maupun peningkatan kapasitas intelektual, skill dan religiusitas kita. Dengan demikian, saat ini dengan mudah seorang peserta didik dapat mencari bahan pelajaran melalui berbagai software program ensiklopedi/tutorial yang dikemas dalam bentuk compact disc (cd) yang dengan mudah bisa di-install di komputer. Jika mau, penelusuran lebih lanjut bisa juga dilakukan dengan mengakses berbagai perpustakaan digital (digital library) yang secara on line terhubung dengan internet sehingga memungkinkan semua orang dari belahan dunia manapun saling berbagi informasi serta resources yang dimilikinya serta mendiskusikannya melalui fasilitas mailing list.

Perkembangan teknologi informasi saat ini, terutama internet, mampu menghadirkan ruang-ruang interaksi virtual serta menyediakan informasi/resources dalam jumlah yang melimpah yang bisa diakses secara cepat. Dengan demikian berbagai aktivitas keseharian termasuk di dalamnya aktivitas pendidikan sebenarnya bisa dilakukan dengan lebih mudah, murah, efisien, serta demokratis. Jika pada masa lalu sumber pengetahuan terpusat pada institusi institusi pendidikan formal maka saat ini sumber pengetahuan tersebar di berbagai lokasi yang melintasi batas-batas institusi, geografis maupun negara. Dengan demikian seharusnya para pendidik tidak lagi memposisikan diri sebagai pemegang otoritas pengetahuan namun lebih sebagai mediator yang berperan untuk memfasilitasi berlangsungnya proses belajar yang lebih partisipatif. Konsekuensi dari hal ini adalah selayaknya paradigma yang digunakan dalam pendidikan bukan lagi menekankan pada aspek teaching (mengajar) namun lebih menitikberatkan pada proses learning (belajar). Dalam kondisi yang demikian sangat mungkin kualitas seorang peserta didik akan lebih baik dari kepandaian seorang pendidik.

Proses yang lebih menekankan pada learning menempatkan pendidik dan peserta didik sebagai ‘mitra’ belajar. Pendidik menempatkan diri sebagai fasilitator dari peserta didik dan tidak berhak memaksakan pendapatnya, peserta didik menempatkan dirinya sebagai aktor pembelajar aktif yang memahami kebutuhan dirinya dan mengupayakan pencapaian pemahaman akan pengetahuan secara mandiri. Dan untuk menuju kesana peserta didik bisa mengoptimalkan web, homepage, search engine dan fasilitas-fasilitas lain yang tersedia saat ini.

Sumber : http://btkp-diy.or.id

0 komentar:

Posting Komentar

Kemana anda mencari Informsi

RPP dan Silabus

  • RPP dan Silabus EEK kelas 1
  • RPP dan Silabus EEK kelas 2
  • RPP dan Silabus EEK kelas 3
  • RPP dan Silabus EEK kelas 4
  • RPP dan Silabus EEK kelas 5
  • RPP dan Silabus EEK kelas 6

Arsip Blog

Admin

Followers

Basshunter - All I Ever Wanted